CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 19 Juli 2008

Web ilmugrafis.com

TUTORIAL CORELDRAW
CORELDRAW BEBAS

Membuat USB Flash Disk dengan CorelDRAW
Publish: 21 Juni 2008 | Author & Copyright: Johan | Status: FREE Expert tutorial

Terinspirasi dari salah satu blog penyedia tutorial photoshop yang terkenal yaitu dremi.info, maka kali ini kita akan membuat Flash Disk tapi dengan menggunakan Coreldraw...

Expert Tutorial - Harap menguasai Layout Coreldraw dan sedikit Fungsi Tool Box Coreldraw
Langkah - Langkahnya:

Langkah 1
- Buka Program Coreldraw dan Pilih NEW
- Buat 2 Buah lingkaran dan 1 Kotak pada kertas kerja CorelDRAW

Lalu Gabungkan sehingga saling berdempetan seperti ini:


Kemudain tekan CTRL + A untuk menyeleksi semua bangun dan Gunakan Weld untuk menggabungkan, Hasilnya:
Akan terbentuk bangun seperti kapsul obat...

Langkah 2
Pada bangun tersebut tekan F12 dan atur seperti ini:

Hasilnya:


Sekarang berikan Efek Transparacy
Tekan [+] untuk menggandakan bangun terbebut dan warnai dengan warna putih:

Lalu gunakan Interactive Transparency Tool, kemudian gunakan No Outline untuk membuang garis border bangun
Sehingga hasilnya seperti ini:

Kemudian Tekan [CTRL] + [A] dan [CTRL] + [G] untuk Group



Langkah 3
Sebelum memecah bangun tersebut sebaiknya gandakan dulu bangun tersebut
Pecah keduanya sehingga membentuk seperti ini, disini saya menggunakan Trim
Caranya buat Kotak dan letakkan di bangun flash diks tersebut lalu seleksi keduanya dan tekan Trim


Sebelum di Trim


Setelah di Trim

Nah... Sekarang tinggal menghapus kotak bantuan Trim
lalu dekatkan keduanya, hehehe... jodohkan...

Kayak kapsul Obat Nih...


Langkah 4
Tambahkan Berbagai Assesoris seperti kotak pada USB

Lalu

Kemudian

Nah kalo gini udah mirip FLASH Disk


Langkah 5
Warnai.... Caranya seperti Langkah 2
Jika kesulitan langsung aja gunakan color pallete dan warnai dengan warna hitam dan abu-abu

Hasilnya (dengan Langkah 2):



Untuk yang masih pemula bisa menggunakan Corol Pallete

Hasilnya (dengan Langkah biasa... Color Pallete):


Langkah 6
Tambahkan hiasan dan kata - kata agar tampak jelas seperti sebuah Flash Disk,


untuk tali gunakan Pen Tool


Hehehe... Selamat Anda telah memproduksi sebuah FLAHS DISK!!!
Hargai Hasil Karya ANAK NEGERI... Made in Indonesia

Jika anda punya sedikit waktu luang maka tidak ada salahnya mengedit dan memperbaiki serta menambahkan efek2 yang lainnya...

Hasil dari Penulis:

[+] Klik Gambar untuk Zoom
Flash Disk USB made in indonesia 100% GRATIS
Flash Disk Manufacture by ilmugrafis.com. All right reserved.

Jika ada saran maupun kritik... kontak penulis Johan - ilmugrafis
"Dare to Dream, Sometime A Dreamer Can Create A Future"

Link Tutorial
http://www.ilmugrafis.com/coreldraw_free.php?page=membuat-usb-flash-disk-dengan-coreldraw

Copyright Design by ilmugrafis.com - Website Pendidikan Desain Grafis Indonesia
Jika ingin mengcopy tutorial ini mohon memberikan link back ke www.ilmugrafis.com dan menambahkan link tutorial yang bersangkutan serta mematuhi Term of Use

Rabu, 09 Juli 2008

Biodata Doraemon

Nama: Doraemon
Arti nama: Doraemon berasal dari kata “dora-neko” yang berarti “kucing tersesat”, sementara akhiran -emon merupakan suatu akhiran nama yang umum di Jepang.
Nama (salah satu?) pacar (dengan status hubungan yang terkesan tarik ulur): Mii-chan
Pemilik asli: Sewashi (Nobita’s great-great-grandson dari abad ke 22)
Lahir ke dunia (Diciptakan pertama kali): 1-12-1969
Dibuat oleh: Fujimoto Hiroshi dan Motoo Abiko
Debut: 1970 (kemungkinan dalam bentuk komik yang terpecah-pecah)
Karir di komik: 1974 - 1996 dengan jumlah sirkulasi lebih dari 80 juta komik di seluruh dunia (1992)
Karir di TV (Asahi): 1979 - sekarang
Karir di film: 1980 - sekarang (untuk edisi tahun 2005 ditunda sampai dengan musim semi 2006)
Debut di Indonesia (TV): Juli 1989 (menurut Doraemon-land)*
Makanan kesukaan: Dorayaki
Hal-hal yang dibenci: kedinginan dan TIKUS!!
Lahir (dalam cerita): 2112-9-3 (3 September 2112)
Tempat lahir: Pabrik Robot “Matsushiba”
*Data agak diragukan. Menurut wikipedia: tahun 1991. Tapi sepertinya tahun yang diakui secara resmi di Indonesia (oleh pihak Elex Media Komputindo?) itu tahun 1990!!

Ada yang spesial dari angka 1293 tersebut loh:
Tinggi badan: 129.3 cm
Lingkar badan: 129.3 cm
Berat badan: 129.3 kg (seharusnya tidak mungkin Nobita selamat kalau tertimpa Doraemon :P)
Tinggi loncatan: 129.3 cm (kalau bertemu tikus)
Kecepatan lari (kabur): 129.3km/? (kalau bertemu tikus)

Spesifikasi:
Mata: infra merah, dapat melihat dalam gelap
Hidung: 20x ketajaman hidung manusia (sayang, sering rusak)
Kumis: mempunyai radar yang dapat mendeteksi benda dari jauh (sedang butuh perbaikan…)
Mulut: dengan ukuran mulut sangat besar (wastafel-pun bisa dilahap!), dapat memakan apapun
Bel: berguna untuk memanggil kucing-kucing lain (lagi-lagi sedang rusak!)
Kantong: 4 dimensi dengan kapasitas nyaris tak terbatas, tempat penyimpanan berbagai macam alat
Tangan: mempunyai kemampuan menyedot sehingga benda apapun dapat menempel
Kaki: telapaknya datar, dapat berjalan tanpa suara seperti halnya kucing biasa
Ekor: berfungsi sebagai “tombol” pengaktifan Doraemon

Senin, 07 Juli 2008

KorEksi Arah KibLat

Rashdul Qiblat 2008

Apakah arah kiblat bisa berubah? Tentu Tidak! Artinya pengukuran sebelumnya memang yang tidak tepat.


"Dan dari mana saja engkau keluar (untuk mengerjakan shalat), maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka'bah), dan sesungguhnya perintah berkiblat ke Ka'bah itu adalah benar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan segala apa yang kamu lakukan." ( QS. Al-Baqarah : 149 )

.

“ Baitullah ( Ka'bah ) adalah kiblat bagi orang-orang di dalam Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Haram adalah kiblat bagi orang-orang yang tinggal di Tanah Haram ( Makkah ) dan Makkah adalah qiblat bagi seluruh penduduk bumi, Timur dan Barat dari umatKu” ( Hadith Riwayat Al-Baihaqi )

Dalam ajaran Islam, mengadap ke arah kiblat ( Masjidil Haram / Ka'bah ) adalah suatu tuntutan syariah di dalam melaksanakan ibadah tertentu, ia wajib dilakukan ketika hendak mengerjakan shalat dan menguburkan jenazah orang Islam, ia juga merupakan sunah ketika azan, berdoa, berzikir, membaca Al-Quran, menyembelih binatang dan sebagainya.

Berdasarkan tinjauan astronomis atau falak, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meluruskan arah kiblat antaranya menggunakan kompas, theodolit, rasi bintang serta fenomena posisi matahari serta transit utama matahari di atas kota Makkah yang dikenal dengan istilah Istiwa A'zam (Istiwa Utama). Di kalangan pesantren di Indonesia istilah yang cukup dikenal adalah "zawal" atau "rashdul qiblat".

...

Di atas Ka'bah matahari tepat berada di titik Zenith saat Istiwa A'zam

.

Istiwa adalah fenomena astronomis saat posisi matahari melintasi meridian langit. Dalam penentuan waktu shalat, istiwa digunakan sebagai pertanda masuknya waktu shalat Zuhur. Pada saat tertentu di sebuah daerah dapat terjadi peristiwa yang disebut Istiwa Utama atau 'Istiwa A'zam' yaitu saat posisi matahari berada tepat di titik Zenith (tepat di atas kepala) suatu lokasi dimana peristiwa ini hanya terjadi di daerah antara 23,5˚ Lintang Utara dan 23,5˚ Lintang Selatan.

.

Istiwa Utama yang terjadi di kota Makkah dapat dimanfaatkan oleh kaum Muslimin di negara-negara sekitar Arab khususnya yang berbeda waktu tidak lebih dari 5 (lima) jam untuk menentukan arah kiblat secara presisi menggunakan teknik bayangan matahari. Istiwa A'zam di Makkah terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada tanggal 28 Mei sekitar pukul 12.18 Waktu Makkah dan 16 Juli sekitar pukul 12.27 Waktu Makkah pada tahun-tahun biasa. Sedangkan untuk tahun-tahun Kabisat tanggal ini dapat maju 1 hari (27 Mei dan 15 Juli) seperti yang terjadi pada tahun 2008 ini.

.

Fenomena Istiwa Utama terjadi akibat gerakan semu matahari yang disebut gerak tahunan matahari (musim) sebab selama bumi beredar mengelilingi matahari sumbu bumi miring 66,5˚ terhadap bidang edarnya sehingga selama setahun terlihat di bumi matahari mengalami pergeseran 23,5˚ LU sampai 23,5˚ LS. Saat nilai azimuth matahari sama dengan nilai azimuth lintang geografis sebuah tempat maka di tempat tersebut terjadi Istiwa Utama yaitu melintasnya matahari melewati zenith lokasi setempat.

_________________________________________________________

SELASA, 27 MEI 2008 @ 16:18 WIB (Hari ke-1)

SELASA, 15 JULI 2008 @ 16:27 WIB (Hari ke-2)

MATAHARI TEPAT DI ZENITH KOTA MAKKAH

POSISI MATAHARI = ARAH KIBLAT

BAYANGAN MATAHARI = ARAH KIBLAT

_________________________________________________________

Teknik penentuan arah kiblat menggunakan Istiwa Utama sebenarnya sudah dipakai lama sejak ilmu falak berkembang di Timur Tengah. Demikian halnya di Indonesia dan beberapa negara Islam yang lain juga banyak menggunakan teknik ini. Sebab teknik ini memang tidak memerlukan perhitungan yang rumit dan siapapun dapat melakukannya. Yang diperlukan hanyalah sebatang tongkat lurus dengan panjang lebih kurang 1 meter dan diletakkan berdiri tegak di tempat yang datar dan mendapat sinar matahari. Pada tanggal dan jam saat terjadinya peristiwa Istiwa Utama tersebut maka arah bayangan tongkat menunjukkan kiblat.

Karena di negara kita peristiwanya terjadi pada sore hari maka arah bayangan tongkat adalah ke Timur, sedangkan arah bayangan sebaliknya yaitu yang ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang benar. Cukup sederhana dan tidak memerlukan ketrampilan khusus serta perhitungan perhitungan rumus-rumus. Jika hari itu gagal karena matahari terhalang oleh mendung maka masih diberi roleransi penentuan dilakukan pada H+1 atau H+2.


Saat matahari di atas Ka'bah semua bayangan matahari mengarah ke Ka'bah juga

Penentuan arah kiblat menggunakan teknik seperti ini memang hanya berlaku untuk daerah-daerah yang pada saat peristiwa Istiwa Utama dapat melihat secara langsung matahari dan untuk penentuan waktunya menggunakan konversi waktu terhadap Waktu Makkah. Sementara untuk daerah lain di mana saat itu matahari sudah terbenam misalnya wilayah Indonesia bagian Timur praktis tidak dapat menggunakan teknik ini. Sedangkan untuk sebagian wilayah Indonesia bagian Tengah barangkali masih dapat menggunakan teknik ini karena posisi matahari masih mungkin dapat terlihat. Namun demikian masih ada teknik lain yang juga menggunakan bayangan matahari untuk menentukan arah kiblat misalnya teknik sudut azimuth, teknik lingkaran, teknik bayangan muka dan bayangan belakang dan penggunaan theodolit dengan bantuan posisi matahari. Salah satunya yang cukup popiler adalah teknik bayangan matahari (sundial) dengan data bayangan matahari dapat dicari DISINI.

Tempat yang memungkinkan penentuan arah kiblat di daerah terang saja.

Berdasarkan perhitungan astronomis menggunakan program Simulator Planetarium Starrynight Pro Plus 6.2.3 diperoleh posisi matahari secara presisi saat terjadinya Istiwa Utama di Makkah tahun 2008 ini. Pertama, tanggal 27 Mei 2008 pukul 09:18:00 GMT atau 12:18:00 Waktu Makkah atau 16:18:00 WIB, lalu yang kedua terjadi pada tanggal 15 Juli 2008 pukul 09:26:50 GMT atau 12:26:50 Waktu Mekkah (GMT+3) atau 16:26:50 WIB (GMT+7) dengan posisi matahari berada di azimuth 294° 40.124' dan ketinggian (altitude) 14° 56.32'. Seperti tertera pada gambar di bawah ini..

Dari Yogyakarta Posisi matahari masih cukup tinggi untuk melakukan pengukuran.

.Teknik Penentuan Arah Kiblat menggunakan Istiwa Utama :

1.
Tentukan lokasi masjid/mushalla/langgar atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya.
2.
Sediakan tongkat lurus sepanjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Lebih bagus menggunakan benang berbandul agar tegak benar. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dicocokkan / dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet.
3.
Cari lokasi di samping Selatan atau di halaman depan masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar lalu pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya istiwa utama agar tidak terburu-buru.
4.
Tunggu sampai saat istiwa utama terjadi amatilah bayangan matahari yang terjadi dan berilah tanda menggunakan spidol, benang kasur yang dipakukan, lakban, penggaris atau alat lain yang dapat membuat tanda lurus.
5.
Di Indonesia peristiwa Istiwa Utama terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke Timur. Sedangakan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat.
6.
Gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan arah kiblat ini ini ke dalam masjid / rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.
7.
Tidak hanya tongkat yang dapat digunakan untuk melihat bayangan. Menara, sisi selatan bangunan masjid, tiang listrik, tiang bendera atau benda-benda lain yang tegak. Atau dengan teknik lain misalnya bandul yang kita gantung menggunakan tali sepanjang beberapa meter maka bayangannya dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat.

=============================================================

UNTUK ORIENTASI LAKUKAN UJI COBA PADA 1 ATAU 2 HARI SEBELUMNYA

=============================================================

Sebaiknya bukan hanya masjid atau mushalla / langgar saja yang perlu diluruskan arah kiblatnya. Mungkin kiblat di rumah kita sendiri selama ini juga saat kita shalat belum tepat menghadap ke arah yang benar. Sehingga saat peristiwa tersebut ada baiknya kita juga bisa melakukan pelurusan arah kiblat di rumah masing-masing. Dan juga melakukan penentuan arah kiblat menggunakan teknik ini tidak mutlak harus dilakukan pada saat tersebut bisa saja mundur atau maju 1-2 hari pada jam yang sama atau dalam rentang +/- 5 menit pada hari itu. Hal ini dikarenakan pergeserannya hanya relatif sedikit yaitu sekitar 1/6 derajat setiap hari atau sekitar 3 menit setiap harinya. Sebelum hari H dikurangi (-) dan sesudah hari H ditambah (+) 3 menit setiap hari.

Catatan : Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi markas Rukyat Hilal Indonesia (RHI) di 0274-552630 atau 08122743082.

Sumber terkait:

http://www.as.itb.ac.id/~ferry/Articles/Kiblat/Kiblat.html
http://www.al-azim.com

http://mutoha.blogspot.com/2008/05/rashdul-qiblat-2008.html